Selasa, 22 Maret 2011

'Prihatin'nya Nasib Liga Basket Indonesia

*sumber :: mainbasket.wordpress.com

Pertanyaan ini luar biasa sering muncul di twitter gw dalam bentuk variasi yang mirip-mirip. Kehadiran pertanyaan ini, menurut gw disebabkan adanya sebuah pembanding ketika dulu Indonesian Basketball League disiarkan jauh lebih sering oleh TvOne. Jika ANTV menyiarkan 8 pertandingan NBL, maka TvOne dulu menyiarkan lebih dari 20 laga IBL. Tentu siaran NBL di ANTV terlihat sedikit banget.
 
Namun konon kabarnya, meskipun banyak disiarkan oleh televisi, laga IBL dulu tak begitu banyak ditonton. Akibatnya, televisi ragu-ragu untuk menyiarkan kembali laga-laga basket nasional (NBL). 8 laga dalam satu musim NBL adalah sebuah pencapaian yang patut disyukuri, karena sebenarnya, GAK ADA yang mau nyiarin NBL sebelumnya. *Kabar baik: laga Garuda vs Pelita Jaya dan Final NBL kabarnya menggapai rating yang cukup tinggi dan ini membuat semua pihak tersenyum bahagia :)

Televisi belum butuh kita (basket) :D
Di negara-negara maju di mana industri olahraganya sudah sangat mutakhir, stasiun televisi berebut untuk menyiarkan kegiatan olah raga. Akibatnya, pihak penyelenggara olah raga memiliki posisi tawar yang tinggi kepada banyak stasiun televisi. Siapa yang mampu membayar lebih, dialah yang berhak menyiarkan dan menjual siaran olahraga tersebut dalam bentuk spot iklan ataupun menjual kembali ke pihak ketiga. Nah, di Indonesia, olah raga nomor satu saja, sepak bola, masih harus membayar ke televisi agar pertandingan mereka disiarkan. Bukan sebaliknya!

Kalau sepak bola saja posisi tawarnya terhadap televisi sedemikian rendah, maka sangat besar kemungkinan televisi mengeluarkan pertanyaan “basket? Emang ada yang mau nonton?” Mengapa televisi bertanya begitu? Karena setiap siaran adalah ongkos besar yang harus ditutupi dengan duit dan tentu saja wajib menguntungkan. Hitungannya bukan juta-juta, tetapi beratus-ratus juta persiaran :D

Posisi tawar yang rendah membuat kita nurut pada televisi :) 

Sudah dikasih spot waktu tayang di televisi, masih saja mengeluh -___-. Hanya partai final saja yang ditayangkan pada jam utama (21:00), sisanya jam 13:00. Sekali lagi, basket kita itu sedang merangkak naik. Ketika televisi mengatakan bahwa “kalau mau disiarkan televisi, kami hanya punya waktu jam 13:00. Itu karena sepak bola sudah mengikat perjanjian lebih dulu di jam 16:00-an dan kalian kayaknya duitnya masih sedikit :)”, maka memang itulah yang terjadi. Jadi kalau ada penonton yang bertanya kenapa disiarkan siang sekali, itulah alasannya. Tentunya semua atas persetujuan tim-tim NBL juga untuk main pada jam segitu :) 

Jika suatu saat penggemar basket Indonesia benar-benar membludak. Sangat mungkin kekuatan tawar akan berada pada kita, para penggemar basket. Kondisi di mana bola basket sedemikian majunya hingga banyak televisi berebut untuk menyiarkan. Hukum pasarnya, barang sedikit (waktu dan pertandingan basket), permintaan banyak (stasiun-stasiun televisi). Kalau sudah begitu, pemain bahagia, tim-tim senang, penyelenggara ketawa-ketiwi, dan tentu saja penggemar basket se-Indonesia yang paling diuntungkan :D

Lalu bagaimana agar posisi tawar kita, para penggemar basket mampu unggul atas stasiun-stasiun televisi? Jawabannya hanya satu, nonton laga NBL langsung di arena! :D